Dampak Penggunaan Styrofoam – 9 Agustus 2022 17:05 9 Agustus 2022 17:05 Diperbarui: 9 Agustus 2022 17:52 580 1 0
Pada tahun 2022, Universitas Guru Indonesia akan kembali menyelenggarakan kegiatan tematik KKN (Kerja Nyata) yang akan berakhir pada tanggal 11 Juli dan 10 Agustus. Kegiatan tematik KKN UPI tahun ini berfokus pada salah satu tema desa yaitu Pembangunan Berkelanjutan SDG). Kelompok 144 mengambil sub topik konsumsi dan produksi desa yang dilaksanakan di desa Tualang.
Dampak Penggunaan Styrofoam
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah konsolidasi dan survei di Desa Tualang pada 25 Juli untuk menyadarkan para pedagang akan bahaya penggunaan wadah polystyrene sebagai makanan bagi masyarakat sekitar. Saat ini, styrofoam adalah wadah pilihan yang sering diandalkan oleh pemilik toko makanan dan minuman karena biayanya yang murah, kenyamanannya, dan manfaatnya yang tahan tumpahan bagi penjual.
Berita Warga Terbaru Di Lampung Tengah
Jika penggunaan polystyrene tidak diimbangi dengan pengelolaan limbah yang tepat, maka terjadi pencemaran lingkungan. Styrofoam termasuk dalam golongan plastik nomor 6 yaitu polystyrene (PS), sehingga bahan ini terurai secara alami yang akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
Styrofoam banyak digunakan oleh para pedagang di desa Tualang, hampir setiap pedagang yang kami kunjungi menggunakan polystyrene dalam jumlah yang banyak. Bisnis dapat menggunakan Styrofoam untuk mendapatkan 2 kotak Styrofoam per hari. Hampir semua pebisnis mengetahui dampak penggunaan styrofoam yang berlebihan.
Oleh karena itu, saya sebagai salah satu mahasiswa KKN Tematik UPI bersama rombongan KKN Desa Tualang tertarik untuk memulai diskusi tentang upaya pengelolaan sampah non-biodegradable melalui gerakan pengurangan wadah polystyrene untuk mendapatkan sampah plastik yang sehat di Indonesia.
Hal ini dapat dicapai dengan memobilisasi dan mengedukasi penduduk tentang bahaya dan dampak kesehatan dari limbah polistiren, kerjasama antara kota dan desa, dan partisipasi aktif masyarakat dalam lingkungan.
Tidak Mudah Terurai, Sampah Styrofoam Bisa Merusak Lingkungan
Pedagang TAG tempat sampah styrofoam dan plastik Kkn upipandung tema 2022 kelas sains teknologi bekerja dalam sains teknologi Larangan penggunaan busa polistiren telah diterapkan di seluruh dunia karena alasan kesehatan dan lingkungan. Wadah makanan styrofoam banyak dijumpai. Pengusaha menggunakannya karena alasan murah.
Berdasarkan komposisi kimianya, busa polistiren diklasifikasikan sebagai jenis plastik (polimer). Stirena dan benzena, yang merupakan bahan kimia karsinogenik, berada di balik praktik ini. Telah terbukti menyebabkan kanker dan banyak efek buruk lainnya.
Masalah utamanya adalah masalah sampah plastik saat ini. Sampah plastik, terutama polistiren yang dibuang ke air, lama kelamaan akan terurai menjadi potongan-potongan kecil plastik tak terlihat yang dikenal sebagai mikroplastik. Mikroplastik kemudian dikonsumsi oleh ikan.
Karena kegunaannya yang banyak (karena faktor harga yang murah), styrofoam mengarah ke TPA. Tentu saja, polistiren hanya dapat terurai dalam 500 tahun, namun selama proses daur ulang, sekitar 57 senyawa berbahaya dilepaskan ke alam. Styrofoam bahkan menduduki peringkat ke-5 penghasil limbah berbahaya terbesar di dunia. Karena itu, limbah polistiren terus menumpuk dan mengganggu lingkungan. Jika masuk ke sungai atau saluran air, styrofoam dapat menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir.
Stop Penggunaan Styrofoam Seven Kitchen & Baking Paper
“Jumlah sampah polistiren di Kota Bandung mencapai 27 ton per bulan. Banyak menyumbang sampah polistiren, 11,9 ton per bulan. Sementara itu, rumah tangga menyumbang 9,8 ton per bulan. Porsi sampah polistiren yang dikumpulkan setiap bulan adalah 1,14% dari 12% dari plastik.” Pakar persampahan Institut Teknologi Bandung (ITB) Enri Damanhuri dan rekannya dari Departemen Teknik Lingkungan ITB pada 2011.
Selain merusak lingkungan, busa polistiren juga berkontribusi terhadap efek rumah kaca. Menurut Enri, proses produksi produk plastik tersebut masih melibatkan penggunaan klorofluorokarbon (CFC) yang menimbulkan efek rumah kaca.
“Dalam produksi polystyrene biasanya menggunakan CFC untuk mengembang. Hingga saat ini teknologi produksi styrofoam masih menggunakan ini,” ujar Enri
Melihat fakta tersebut, saya kira sudah saatnya untuk melihat wadah alternatif atau kemasan makanan lain yang lebih baik untuk kesehatan tubuh kita dan lingkungan.Walaupun kita mengapresiasi hal tersebut, pelarangan penggunaan styrofoam tetap belum memiliki payung hukum . Pedagang juga mengeluhkan alternatif polystyrene yang lebih mahal
Awas, Ini Bahaya Tempat Makan Styrofoam Bagi Kesehatan
BANDUNG, Indonesia – Peritel yang selama ini mengemas makanan dan minuman dengan polystyrene harus siap beralih ke kemasan lain.
Pasalnya, sejak 1 November 2016, penggunaan polystyrene foam dilarang di Kota Bandung. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pelarangan itu berdasarkan alasan kesehatan dan lingkungan.
“Styrofoam buruk bagi lingkungan. Kota-kota di dunia sudah melarangnya, dan Indonesia terlambat,” kata Ridwan baru-baru ini.
“Jadi alasannya sama. Satu, membahayakan kesehatan. Kedua, tidak bisa merusak lingkungan. Ketiga, di Bandung penyebab banjir adalah kantong plastik dan styrofoam,” ujar pria yang akrab disapa Emil itu.
Foto: Instalasi Seni Styrofoam Yang Syarat Kritik
Enri Damanhuri, pakar sampah Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan styrofoam merupakan plastik yang paling bermasalah di antara jenis plastik lainnya karena mengancam kesehatan dan lingkungan.
Styrofoam adalah plastik yang komponennya adalah benzena. Produk minyak adalah salah satu dari empat rangkaian karsinogen manusia, yaitu benzena, toluena, etilbenzena, dan xilena. Keempatnya masuk dalam daftar 100 racun.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah lama melarang penggunaan polistiren di seluruh dunia. Sedangkan Jepang melarangnya karena benzena mengganggu kelenjar endokrin yang berperan dalam proses reproduksi manusia. Untuk itu, Enri menyambut baik larangan polistiren di Kota Bandung.
Namun menurutnya, larangan styrofoam hanya berlaku untuk kemasan makanan dan minuman, karena benzena dalam styrofoam dapat mencemari makanan dan minuman melalui fungsi tersebut. Apalagi bila styrofoam digunakan untuk wadah makanan dan minuman yang mengandung minyak, asam dan alkohol serta disimpan dalam kondisi panas.
Styrofoam Wadah Pembungkus Makanan Yang Berbahaya
“Saya bisa bayangkan kalau styrofoam itu dipakai untuk makanan panas, minuman seperti kopi, apalagi kalau kopinya dicampur susu, ada panas, lemak, asam di dalamnya, wah seru banget, benzenanya langsung pindah ke bir, “ucap enry.
Mikroplastik adalah masalah utama dalam masalah sampah plastik modern. Enri mengatakan bahwa sampah plastik yang dibuang ke air, terutama styrofoam, lama kelamaan akan terurai menjadi potongan-potongan plastik kecil yang tidak terlihat yang dikenal sebagai mikroplastik. Mikroplastik kemudian dikonsumsi oleh ikan.
“Kemudian saya makan ikan. Artinya benzena juga masuk ke tubuh kita. Kembali ke kesehatan manusia,” kata Enri.
Sampah polystyrene merupakan sampah yang seperti sampah plastik lainnya, sulit terurai. Namun jika pencemar mencari plastik jenis lain karena bisa didaur ulang, styrofoam tidak.
Pemanfaatan Sampah Styrofoam Untuk Pembuatan Lem Dalam Upaya Mengurangi Limbah Styrofoam Di Lingkungan Kos Halaman 1
Karena itu, limbah polistiren terus menumpuk dan mengganggu lingkungan. Jika masuk ke sungai atau saluran air, styrofoam dapat menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir.
Menurut studi tahun 2011 oleh Departemen Teknik Lingkungan ITB bersama Enri dan rekannya, jumlah sampah polistiren di Kota Bandung mencapai 27 ton per bulan.
Non-rumah tangga menyumbang limbah polystyrene terbanyak, 11,9 ton per bulan. Sementara itu, rumah tangga menyumbang 9,8 ton per bulan. Proporsi sampah polystyrene mencapai 1,14% dari sampah bulanan sebesar 12%.
“Tapi dihitung berdasarkan berat unit, sedangkan styrofoam itu ringan. Hanya 1,14 persen, tapi banyak,” kata Enri.
Berbondong Bondong Menolak Penggunaan Styrofoam
Selain merusak lingkungan, busa polistiren juga berkontribusi terhadap efek rumah kaca. Menurut Enri, proses produksi produk plastik tersebut masih melibatkan penggunaan klorofluorokarbon (CFC) yang menimbulkan efek rumah kaca.
“Dalam produksi polystyrene biasanya menggunakan CFC untuk mengembang. Sampai saat ini teknologi pembuatan styrofoam masih menggunakan ini,” kata Enri.
Larangan penggunaan polystyrene foam juga disambut baik oleh Wahana Perlindungan Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat Indonesia. Anggota Dewan Walhi Jabar Dwi Retnastuti mengatakan pihaknya mengapresiasi kebijakan tersebut karena polistiren menimbulkan masalah kesehatan dan lingkungan.
Dia menyayangkan, bagaimanapun, bahwa undang-undang ini tidak memiliki dasar hukum. Dwi khawatir warga tidak mematuhi aturan karena tidak memiliki kekuatan hukum.
Ketahui Bahaya Styrofoam Untuk Wadah Makanan Dan Tips Pencegahannya
“Sepertinya payung hukum yang ada harus dipasang, dan berjalan paralel antara cara penyampaian isu styrofoam kepada pengusaha dan pemerintah Kota Bandung untuk menyiapkan payung hukum selama ini agar tidak ada lagi yang berani melakukannya. hancurkan. naik,” kata Dwi.
Ridwan mengaku pihaknya tidak membuat payung hukum untuk pelarangan styrofoam. Namun pada saat jaminan diterbitkan, mengacu pada XX tahun 2009. No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta peraturan daerah untuk penyelenggaraan ketertiban, kebersihan, dan keindahan.
Ditetapkan atau tidak, Pemkot meminta warga mencontohnya, karena tujuannya baik. Kalau minta hukuman berat, susah. Sebenarnya tidak ada peraturan daerah khusus untuk styrofoam, jadi kami mengikuti aturan lain,” kata Ridwan.
Sebelum diberlakukannya undang-undang ini, Pemkot Bandung terus menjalin kerjasama dengan warga, khususnya pedagang styrofoam. Selain pembentukan undang-undang, sosialisasi kemasan yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan juga dilakukan.
Beach Trip, Yuk!
“Ada banyak tukar menukar. Ada kardus, ada tradisi bambu, ada tradisi bawa piring. Dibagikan. Mengapa polystyrene populer karena murah? Sudah waktunya mengubah rahasia kemalasan. Ini sedikit lebih bermasalah, tetapi itu adalah sahabat lingkungan,” katanya.
Ridwan menegaskan, pihaknya tidak akan segan-segan melakukan pembatasan, bahkan menyita izin usaha apapun yang tidak melanggar aturan, termasuk produsen makanan besar. Oleh karena itu, pihaknya meminta produsen makanan dan minuman besar untuk segera mengganti kemasannya.
Larangan polistiren juga disambut baik warga Bandung, salah satunya Pilan Iswuri. Seorang mahasiswa setuju bahwa penggunaan polistiren untuk wadah makanan dan minuman dilarang.
Mereka sering khawatir saat membeli makanan kesukaannya karena dibungkus dengan styrofoam. Namun, pria berusia 20 tahun itu meminta agar kebijakan ini disertai alternatif pengganti styrofoam.
Memahami Siklus Hidup Styrofoam Dan Plastik Sekali Pakai
“Namun, kami setuju, tetapi harus ada alternatif yang lebih murah atau lebih mudah diakses.” Sayang sekali pedagang kaki lima harus membeli mangkok plastik, harganya mahal bukan?
Dampak negatif styrofoam, dampak penggunaan gadget, dampak penggunaan, dampak penggunaan herbisida pada tanaman padi, dampak penggunaan bahan bakar, dampak positif dan negatif penggunaan internet, dampak penggunaan narkoba, dampak penggunaan media sosial, dampak negatif penggunaan tik, dampak negatif penggunaan plastik, bahaya penggunaan styrofoam, penggunaan styrofoam